Jumat, 03 Februari 2012

Nirmana 3D. Relief

Muka KTP! Kwkw
NIRMANA 3D

Kalo kemaren di smt.1 ada namanya Nirmana 2D. Sekarang di semester 2 ada lagi yang namanya NIRMANA 3D. Bersambung gitulah ceritanya... Dan ini lebih "wah!" lagi... GILA.GILA.GILA. GILLAAAKKK!!!!!!!!
Yapyapyap. Tapi mau diapain lagi... dijalani sajalah.... toh, yang semester lalu terlampaui juga akhirnya, meski  harus dengan sekuat tenaga!. Keep spirit kawaann..... :D
Tugas pertama kali ini adalah RELIEF. Relief?? Kan udah di smt.1. Eits, beda nih! Kalo kemaren dari sterofoam, kali ini dari plastisin/malam. Ya... dongdong doong....
1____________2____________3


Bapaknya cerita-cerita dulu (sebelum ngasih tugas) mulai dari filosofi Gedung DPR, minyak bumi, plastis,  gaya arsitekturnya Kanze Tange, sampek pada Paolo Soleri dengan ide luar biasanya "Kota Melayang"... :o
Intinya... kayak gini nih kalo aku simpulkan :

1. Nirmana 3D itu lebih menitikberatkan pada ruang, cahaya, dan tekstur. Misalnya saja desain interior, stage decoration, arsitektur, benda kriya, patung, dll.
2. Pada dasarnya semua benda di dunia itu masuk golongan plastis, seiring berkembangnya teknologi.
3. Plastis sendiri berarti mudah dibentuk sesuai keinginan kita. Manut lah... istilah bahasa jawanya.
4. Dalam membuat desain, kita harus memperhatikan yang namanya skala, proporsi, tension/tegangan, emphasis.
5. Skala adalah perbandingan ukuran (warna, bentuk) antar benda. Sedangkan proporsi adalah penyerasian bagian2 dalam 1 benda.
6. Emphasis : pusat perhatian/human interest. Dengan adanya emphasis maka sebuah desain akan menjadi fokus dan berkualitas, tidak terdistraksi maupun tidak terdisorientasi.
7. Fungsi adanya emphasis dalam seni terapan adalah untuk menyamakan semua persepsi orang yang melihat karya kita. Semakin sama persepsi orang terhadap karya kita, maka semakin berkualitaslah karya itu. 
8. Sebaliknya, di seni murni, semakin berbeda persepsi orang, maka semakin baguslah karya itu. Penikmat seni di ajak untuk berimajinasi, tanpa harus mengetahui apa sebenarnya emosi yang sedang menguasai jiwa seniman itu.
9. Apabila kita tidak memperhatkan beberapa aspek di atas, maka tidak mustahil karya kita akan menjadi karya yang chaos. 
10. ___
11. ___
terusin sendiri ya... #protol nih jari !
Langsung aja deh, ngliyat contohnya.. :)

PERTEMUAN PERTAMA

Cerita : karya ditolak. DITOLAK MAMEENN.....!! Rasanya hancur hatiku, sehancur hatinya Olga! -___-
Kata bapak dosen, karyanya masih kayak pemikiran di 2D. Nggak mikirin blas sama yang namanya keruangan dan cahaya. So.... ngulang lagi deh.... :(
Padahal, namanya plastisin, nggak kayak yang saya bayangkan, nggak plastis 100 %. Abis ngulet2 tuh plastisin sampek agak mendingan kekerasanya... giliran bangun tidur, tangan pada linu semua. T.T
Beeh... bener2 menguras tenaga #ngusap dahi
Pelajaran moranya : JANGAN BELI PLASTISIN MERK SHINTOENG, KALO NGGAK MAU JARI2 TANGAN PADA PROTOL SEMUA  !!! :D

di tolak

di tolak

ditolak

ditolak
dan HANCUURRKKAAAAAAAANNN!!!!!!
CIAAAATTTT!!!


PERTEMUAN KEDUA
Cerita : karya2 kita udah masuk kategori lumayan lah... LUMAYAN pemirsa! 
Selangkah lebih dekat dengan apa yang diharapin dosen! 
Apasih sebenarnya maunya bapak dosen ini?? Mau nyiksa kita ya?! Huehue....
Tapi gapapa. apasih yang nggak buat bapak ??? CIIIH!
Haha... karya saya yang ini dapet "sedikit" pujian. Sedikit lho ya.. nggak banyak2.
GOOD JOB lah... :) 

dilihat dari atas

dari samping kanan

dari sisi kiri


Yah... seperti itulah cerita NIRMANA.  selalu mengenaskan! 
Buat yang pernah kenal sama yang namanya nirmana, pasti tau deh gimana rasanya! -_____-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar